Mengenai saya
Inilah 10 Jurusan Paling Diminati di Perguruan Tinggi
Siswa-siswi mengikuti ujian SNMPTN.
WARTA KOTA, PALMERAH— Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan diumumkan pada Selasa (27/5/2014) siang. Di antara puluhan program studi di perguruan tinggi negeri, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ternyata masuk deretan 10 program studi yang paling diminati.
"Menarik sekali di sini PGSD ternyata sangat banyak peminatnya," ujar Ketua Panitia SNMPTN Ganjar Kurnia, Senin (26/5/2014). Dia menyebutkan, PGSD menempati peringkat keempat jurusan paling diminati dengan 81.181 peserta ujian.
Menurut Ganjar, jumlah peminat PGSD melampaui peserta ujian untuk jurusan terkait teknologi. Dia menyebutkan, semua program studi "berbau" teknologi tak masuk daftar 10 besar peminat terbanyak, kecuali teknik informasi.
"Yang menarik adalah bahwa ternyata teknologi tidak masuk dalam 10 besar. Mungkin karena mereka (peserta ujian) melihat peluang-peluangnya juga relatif lebih sulit masuk ke sana," ujar Ganjar.
Berikut ini daftar 10 besar jurusan kuliah dengan peminat terbanyak:
1. Manajemen, 144.374 peminat
2. Akuntansi, 110.851 peminat
3. Teknik Informatika/Ilmu Komputer/Teknologi Informasi/Sistem Informasi, 97.775 peminat
4. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 81.181 peminat
5. Hukum/Ilmu Hukum, 70.310 peminat
6. Pendidikan Dokter, 60.870 peminat
7. Psikologi/Ilmu Psikologi, 59.133 peminat
8. Ilmu Komunikasi, 54.743 peminat
9. Farmasi, 49.598 peminat
10. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 48.162 peminat
Kampus Jelek Tak Selalu Buruk, Mahal Tak Selalu Baik
JAKARTA - Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 76,8 juta orang (66,00 persen) pada Februari 2013 menjadi 76,4 juta orang (64,63 persen) pada Februari 2014. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 11,3 juta orang (9,72 persen) pada Februari 2013 menjadi 12,0 juta orang (10,14 persen) pada Februari 2014.
Data ini mengindikasikan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang mengakses pendidikan tinggi. Sayangnya, kian terbukanya akses itu tidak diikuti dengan peningkatan mutu pendidikan.
Selama ini, kata Kepala Bidang (Kabid) Penelitian dan Statistik Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, kebijakan pemeringkatan mutu pendidikan tinggi masih dipegang penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pemda hanya mengurusi grading (pemeringkatan) mutu jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Tuty melanjutkan, urusan kuliah sebenarnya bukan hanya persoalan mahal atau murahnya. Lebih dari itu, stakeholder pendidikan, termasuk masyarakat juga mestinya sudah memiliki pemeringkatan tersendiri untuk institusi pendidikan tinggi. Proses ini berarti memastikan penyelenggaraan institusi pendidikan tinggi memenuhi kriteria-kriteria pendidikan tinggi berkualitas.
"Artinya, murah tidak harus buruk; mahal juga belum tentu bagus. Hal yang lebih pneting adalah bagaimana proses belajar-mengajar itu," ujar Tuty kepada Okezone belum lama ini.
Selain itu, masyarakat juga sekarang bisa mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut. Apalagi sekarang sudah benar-benar era informasi terbuka. Masyarakat juga sebaiknya aktif memberi masukan demi perbaikan pendidikan tinggi Tanah Air.
"Kalau memang ada masyarakat yang mengajukan keberatan terhadap sebuah proses belajar-mengajar, maka jika memang ditemukan ada hal-hal yang tidak benar terjadi di arena pendidikan, bisa langsung ada tindakan," ungkapnya.
Dicari! Tenaga Pendidik untuk Daerah Terpencil
JAKARTA - Tidak semua daerah di Indonesia memiliki tenaga pendidik yang berkualitas dan memadai secara kuantitas. Terutama di daerah 3T, yakni terluar, tertinggal, dan terdepan. Maka, salah satu langkah pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut ialah menggelar program Sarjana Mendidik di daerah 3T atau yang dikenal dengan SM-3T.
Membuka kesempatan bagi lebih banyak tenaga pendidik untuk mengabdi, program SM-3T angkatan 4 pun dibuka. Kepala Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Suyatno menyatakan, informasi awal mengenai pelaksanaan Program SM-3T 2014 dapat dilihat melalui laman:seleksi.dikti.go.id/sm3t/.
"Persyaratan peserta adalah lulusan program studi (prodi) kependidikan yang pada saat menjadi mahasiswa datanya tercatat di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Selain itu peserta harus merupakan WNI, lulusan prodi kependidikan 2012-2014 dari prodi terakreditasi yang sesuai dengan mata pelajaran dan atau bidang keahlian yang dibutuhkan, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan (legalisasi)," tutur Suyatno, seperti disitat dari situs Unesa, Kamis (22/5/2014).
Khusus lulusan 2014 yang belum memiliki ijazah, lanjutnya, dapat menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang ditandatangani dan/atau diketahui Pembantu/Wakil Rektor Bidang Akademik. Pendaftaranonline dilaksanakan mulai 21 Mei-15 Juni 2014.
Suyatno menambahkan, peserta harus maksimum berusia 27 tahun per 31 Desember 2014. Kemudian, mereka harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 yang dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan (legalisasi).
"Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Bebas dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari pejabat yang berwenang. Lebih jelasnya, calon peserta SM-3T dapat mengecek ke laman SM-3T," paparnya.
Untuk SM-3T angkatan keempat, ada 23 prodi yang dibuka, yaitu :
a. Pendidikan Anak Usia Dini
b. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
c. Pendidikan Luar Biasa
d. Pendidikan Kewarganegaraan
e. Pendidikan Bahasa Indonesia
f. Pendidikan Bahasa Inggris
g. Pendidikan Matematika
h. Pendidikan Fisika
i. Pendidikan Kimia
j. Pendidikan Biologi
k. Pendidikan IPA
l. Pendidikan IPS
m. Pendidikan Sejarah
n. Pendidikan Geografi
o. Pendidikan Seni (Drama, Tari, Musik, Rupa/Kerajinan)
p. Pendidikan Ekonomi/Akuntansi
q. Bimbingan Konseling
r. Pendidikan Jasmani
s. Pendidikan Teknik Mesin/Teknik Otomotif
t. Pendidikan Teknik Bangunan
u. Pendidikan Teknik Elektro/Teknik Elektronika
v. Pendidikan Tata Boga/Tata Busana/Tata Rias.
Posted by Unknown
Impian Anak Daerah Go International Pakai Bahasa Mandarin
BAHASA Mandarin merupakan salah satu bahasa internasional yang cukup mendunia, selain bahasa Inggris. Bahasa Mandarin kini telah menjadi sebuah kebutuhan penting bagi siapa pun yang ingin bertahan dari ketatnya persaingan kompetensi di era pasar bebas.
Sekali pun tergolong sebagai bahasa paling sulit di dunia, bahasa Mandarin tetap menjadi pilihan pertama bagi mereka yang belajar bahasa asing dan untuk dapat go international dalam bidang ini (Chinese as foreign language). Bukan hanya di Indonesia atau Asia saja, bahasa Mandarin juga makin banyak diminati para pelajar dan mahasiswa di benua Afrika, Eropa, dan Amerika.
Perusahaan besar dan menengah asal China kian melanjutkan usaha mereka dalam memperbesar perusahaan, termasuk ke Indonesia. Hal tersebut telah menciptakan lapangan pekerjaan yang terjamin bagi warga-warga Negara Indonesia lulusan sastra China.
Lapangan pekerjaan tersedia di sektor-sektor seperti perbankan, pertambangan, konveksi, teknologi, dan lainnya. Tentu saja pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga kerja Indonesia dengan kemampuan komunikasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin yang baik.
Hal ini telah disadari juga oleh negara-negara maju dan mereka memberikan banyak dana untuk mendorong sekolah-sekolah dan universitas untuk mengadakan dan meningkatkan kualitas program studi bahasa Mandarin. Bagaimana dengan pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia khususnya di daerah kecil?
Pendidikan bahasa Mandarin di daerah kecil tidak lepas dari bantuan dan dukungan pemerintah dan juga yayasan-yayasan yang bergelut dalam bidang bahasa mandarin. Dengan mempelajarai bahasa ini, anak-anak Indonesia yang berada di daerah kecil yang mampu maupun yang tidak mampu dalam unsur material dapat ikut berjuang untuk go internationaldan dapat melanjutkan studi bahasa Mandarin mereka ke luar negeri, terutama ke China melalu prestasi mereka masing-masing dan dapat memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan di Indonesia maupun di luar negeri.
Di Bengkayang, Kalimantan Barat, ada satu yayasan yang bergelut di bidang pendidikan bahasa Mandarin yaitu yayasan Dharma Bakti Persada Bengkayang. Yayasan ini membantu anak-anak tanpa memandang suku, etnis, maupun budaya setiap anak dalam mengajarkan pendidikan bahasa mandarin untuk mewujudkan impian mereka agar dapat melanjutkan pendidikan mereka ke negeri China.
Melalui rekomendasi dari yayasan Dharma Bakti Persada Bengkayang bekerja sama dengan yayasan besar lainnya di Jakarta, mereka mewujudkan impian anak-anak daerah untuk dapat go internationaldengan mengirimkan anak-anak berprestasi dalam bidang pendidikan bahasa Mandarin ke negeri China tanpa mereka harus mengeluarkan biaya sedikit pun agar anak-anak ini dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, lebih luas, dan lebih banyak yang dapat mereka pelajari.
"Dari 2004-2012 sudah ada tujuh anak dengan suku, etnis, dan budaya yang beragam yang kami kirimkan ke universitas yang berbeda-beda di China. Pada 2004, 2005, dan 2007 kami mengirim tiga anak bersuku Tionghoa ke universitas Xie men, Jin an, dan Ho pei. 2006 dan 2012 kami mengirim dua anak bersuku Melayu ke universitas Jin Nan dan San tung. Dan pada 2006 dan 2007 kami mengirim dua anak bersuku dayak ke universitas Pe king dan San tung. Dengan begini mereka dapat melanjutkan studi bahasa Mandarin mereka ke negeri asal bahasa ini, dan dapat memperluas pengetauan mereka dalam bidang ini," kata ketua Yayasan Dharma Bakti Persada Bengkayang, Bapak Maksar Alek, SE.
Setiap anak memiliki impian masing-masing untuk dapat menjadi sukses dalam bidang bahasa Mandarin. Bukan hanya anak-anak di kota saja tetapi anak-anak di daerah kecil juga memiliki impian tersebut. Maka dari itu mari tingkatkan pendidikan berbahasa mandarin di daerah-daerah kecil lainnya agar dapat menambah bibit-bibit prestasi anak Indonesia didalam bidang ini dan dapat mempermudah anak-anak ini mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat juga mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Posted by Unknown
Mendikbud Akan Tambahkan Kurikulum Pendidikan Cegah Kejahatan Seksual di SD
Jakarta - Guna mencegah kasus kekerasan kejahatan seksual terhadap anak, Mendikbu M Nuh, akan menanamkan pendidikan pencegahan mulai dari tingkat SD. Pendidikan pencegahan kejahatan seksual akan terus ditambah kontennya di tiap kurikulum.
"Istilahnya bukan pendidikan seksual, jadi mulai dari 1 kita tambahkan di kurikulim 2013 ada namanya pendidikan agama dan budi pekerti itu sudah ada di kurikulum 2013, tapi ini (pencegahan kejahatan seksual pada anak) akan baru kita terapkan," kata Mendikbud usai rapat dengan SBY, di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Menurut M Nuh istilah yang tepat bukanlah pendidikan seksual. Dia mengatakan, istilah pendidikan untuk mencegah kejahatan seksual pada anak lebih tepat dengan nama 'pendidikan sistem reproduksi'.
"Jadi sebagai ganti dari istilah pendidikan seksual itu kita ganti dengan pendidikan sistem reproduksi termasuk juga kita kenalkan tentang hak dan kewajiban sebagai anak," ucapnya.
Pelajaran itu rencananya akan diberikan pada murid kelas 1 SD. M Nuh menyatakan, tidak akan ada kaidah yang dilanggar dalam pelajaran tersebut.
"Tentu dengan bahasa yang khusus, tidak boleh vulgar, kalau menyampaikan secaran vulgar tentu melanggar kaidah pendidkan sendiri," tutup Nuh.